Tuesday, 24 July 2012

Mendadak Jadi MC dan Moderator

Yogyakarta - Bersyukurlah setiap orang yang pernah terlibat dalam pekerjaan Event Organizer, Kepanitiaan, maupun Organisasi yang mengelola sebuah event, program atau acara. Dalam kepanitiaan terkecil di karang taruna misalnya, kegiatan 17 Agustus setiap tahunnya tidak akan berjalan tanpa kepanitiaan yang selalu giat bekerja demi suksesnya acara. Sebagai contoh lain Resepsi Pernikahan, yang merupakan hajatan sekali seumur hidup (kalo gak menjadikan nikah sbg hobby sih..!) didalamnya juga dibutuhkan kepanitiaan atau yang lebih dikenal dengan Wedding Organizer (WO). Lama waktu yang dipersiapkan mereka juga terbilang panjang, sampai 6 bulan bahkan 1 tahun sebelumnya. 
WO professional biasanya juga membuka layanan konsultasi terkait persiapan Resepsi dan sederetan upacara sakral yang setiap adatnya berbeda-beda dan terkesan 'njelimet'. Sudah dapat dipastikan bahwa didalam sebuah kepanitiaan terdapat berbagai individu-individu dengan berbagai latar belakang yang dipadu-padankan dan bersinergi membentuk sebuah team. Adapun kesolidan team sangat menentukan hasil output event yang digarap. Pekerjaan dalam Event Organizer bisa dibilang seabrek-abrek, dan bila diuraikan agar hasil semakin sempurna, bisa lebih ribet lagi. Terlepas dari berbagai posisi dalam team yang diisi setiap individu, satu yang akan disoroti adalah peranan MC (master of ceremony), dalam acara formal ada yang menyebutnya 'Moderator'. 
Kembali dalam cerita perjalanan saya, meskipun tidak punya pengalaman yang mumpuni di ranah MC, tantangan sebagai MC menghampiri saat harus membawakan acara talkshow jurnalistik dalam Pameran Buku di Purwokerto. Hanya bermodalkan kebiasaan 'ngomong' ceplas ceplos didepan teman-teman sekampung saat rapat Agustusan di kampung, akhirnya mau gak mau harus unjuk gigi juga. Meski bila dirunut ke dalam JobDesk, seorang koordinator acara yang dipercayakan sm saya berbeda dengan MC. Pekerjaan teknis dalam MC tidak dimiliki oleh Koordinator Acara demikian sebaliknya. Terlepas dari JobDesk yang saling bertabrakan, merangkap menjadi MC adalah sebuah tantangan baru karena keterbatasan SDM dalam kepanitiaan yang bisa membawakan acara. rasa 'Grogi' bercampur aduk dengan keringat dingin yang mengucur deras 'naik turun' (kaya air mancur) seolah berkolaborasi dengan degup jantung yang terus terpacu. 
Satu hikmah yang bisa ditarik dari kesimpulan sederhana diatas adalah setiap individu mmeiliki kesempatan yang sama dan terbuka untuk lebih mengoptimalkan potensi dirinya. Bakat yang terpendam, 'soft skill' yang dimiliki bisa digali lebih dalam sehingga potensi yang dimiliki bila semakin diasah kian menjadi professional. Karena pada dasarnya latar belakang pendidikan juga tidak selalu menentukan bidang pekerjaan yang diperoleh, kebanyakan justru melenceng jauh dari konsentrasi pendidikan yang diambil saat kuliah dulu. Bila ada yang pernah merasakan bisa angkat kaki (becanda-mode on). Terlepas dari bisa tidaknya sebuah pekerjaan baru itu kita taklukkan adalah urusan belakang, yang harus dilakukan 'do it now!'. Sesimple itu dan semudah yang diucapkan, meski pada prakteknya sulit, namun sesulit apapun selalu ada cara untuk menaklukannya.

MC Parade Band di Pameran Buku Jepara - Jawa Tengah

MC Talkshow & Bedah Buku Motivasi di Malang - Jawa Timur

MC di TB. Gramedia Surabaya - Jawa Timur

MC di Acara Pertamina Book Fair Cilacap - Jawa Tengah 

MC di Grebeg Buku Jogja 

Bareng Melanie Subono di Pameran Buku Jombang - Jawa Timur 

Wisata Buku di Pameran Buku Ponorogo - Jawa Timur 

MC di Pesta Buku Anak Malang - Jawa Timur 

MC iseng-iseng di Grebeg Buku Jogja
Sesaat terkadang muncul rasa ketagihan sebagai MC, ada juga peresaan ingin diperhatikan, jelas dong kan si MC selalu berdiri didepan bersama nara sumber dan sebagai pusat perhatian. Pada kesempatan yang lain juga sekalian curi-curi pandang, ibarat merpati yang mencari pasangannya, halah!. Point akhir yang akan disampaikan disini, langkah otodidak dalam melakukan pekerjaan atau profesi baru yang menantang, apapun jenis pekerjaannya, cobalah untuk 'break' dari rutinitas yang ada dan carilah sumber referensi yang membahas pekerjaan tadi, niscaya akan semakin tertantang berbagai kisi-kisis persoalan yang dibahas dialamya, bisa berupa Buku, Internet, dan sebagainya. So, buatlah anda sebagai pribadi yang multitalenta, sehingga pekerjaan yang akan memilih anda bukan sebaliknya. selamat berotodidak ria. :)) 

No comments:

Post a Comment