|
Saat menjadi moderator pada talkshow Jurnalistik dengan pembicara dari Harian Radar Banyumas |
|
Menjadi moderator pada Talkshow Jurnalistik dengan pembicara dari harian Radar Cilacap |
|
Memberikan sambutan pada penutupan Pesta Buku Murah Cilacap 2008 |
|
Bersama rekan-rekan MB Productions; ki-ka (atas): Fadly, Wita, Rina, Ibu Poppy, Deny | |
|
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | ki-ka (bawah); saya, Novi, Nciz, Yeni, Dian |
|
|
Menjadi Moderator sendiri dari TA yang digarap, sedangkan pembicara dari Wartawan Senior Media Indonesia, mas Lilik. |
|
Kue Tart 1st Anniversary MB Productions |
Purwokerto - Mengingat jarak yang
cukup dekat bila ditempuh dari Bumiayu, Purwokerto merupakan kota yang selalu
memiliki sejuta kenangan. Dengan menempuh 1 jam perjalanan dari Bumiayu
menggunakan Bus umum atau sepeda motor maka sampailah di ibukota kabupaten
Banyumas ini. Tahun 2004 Purwokerto belumlah seramai sekarang, hampir identik
dengan Jogja, di Purwokerto juga banyak kampus dan bimbel atau tempat kursus
yang menjamur. Bila dilihat sekilas bisa saja basis pendidikan di jawa tengah
bagian barat akan bertumpu pada Purwokerto sebagai kiblatnya.
|
Bersama Team Buka Buku Purwokerto; ki-ka: Edy, Niko, Enky, saya, Joel, Choky. |
|
Menerbangkan balon, sbg simbol melepas kebodohan dengan membaca oleh Ka. Dinas Pendidikan Kab. Cilacap, bpk. Tulus Wibowo |
Diantara banyaknya Kampus negeri
dan swasta, tersebutlah Politeknik Pratama Purwokerto salah satu PTS dimana
saya terdaftar sebagai mahasiswa didalamnya. Meski jurusan yang diambil kurang
favorit pada saat itu, yakni Manajemen Bisnis, namun saya tetap bersyukur
karena melalui prodi tersebut saya dikenalkan dengan dunia Event Organizer
melalui dosen pembimbing yang sudah saya anggap ibu sendiri. MB Productions,
dengan memiliki visi sebagai Event Organizer professional pertama di tingkatan
Perguruan Tinggi pada saat itu, dimulai dengan sayembara logo MB Productions
lengkap beserta filosofinya, dibentuknya AD/ART, Peraturan organisasi, dan
segala aktivitas yang mulai digerakan dalam serangkaian program kerja
organisasi.
Salah satu diantaranya Majalah
Dinding ‘Flexible’ dimana pelatihan jurnalistik diterapkan secara otodidak,
tentunya dengan arahan Dosen yang memiliki kualifikasi di bidang jurnalistik.
Penyelenggaraan event juga mulai direncanakan, seperti; Bazaar Makanan,
Fashion, Asssesories, Talkshow Jurnalistik, Malam Inagurasi Kampus, dan masih
banyak lagi. Bukan hal yang mudah menggerakan orang-orang didalamnya yang minim
pengalaman dibidang event management. Dengan kemauan yang tinggi untuk selalu
belajar, maka serangkaian kegiatan yang menjadi program kerja pun dapat
dilaksanakan dengan baik, meski masih terdapat beberapa kekurangan dari sisi
hasil yang dicapai.
Tepat setahun saya mengelola MB
Production sebagai unit kerja Program Studi Manajemen Bisnis yang digadang-gadang
sebagai unit usaha mandiri yang berorientasi profitable. Akan tetapi sebagai
bagian dari proses yang harus dilewati, dengan tertatih-tatih MB productions
mencoba tetap dijalankan dengan sisa-sisa semangat yang ada. Naik turunnya
kemauan SDM dan fluktuatifnya spirit yang ada menjadi faktor penghambat dalam
mengembangkan MB Productions. Hingga tiba saatnya harus melepas jabatan sebagai
ketua organisasi, maka saya pun mulai fokus pada TA (Tugas Akhir). Generasi
kedua sebagai penerus roda organisasi dituntut lebih memberdayakan lagi SDM
yang ada sehingga menghasilkan karya dan hasil kerja yang bisa dibanggakan.
Talkshow Jurnalistik merupakan
tema dari sub judul yang saya ambil sebagai tugas akhir dimana fokus utamanya
Public Relations. Mungkin karena obsesi yang tinggi untuk menjadi seorang
Jurnalis, sehingga ide merampungkan tugas akhir diambilkan tema Jurnalistik.
Tak pelak wartawan Media Indonesia dan Banyumas TV saya undang sebagai
pembicara. Hanya dengan bermodalkan dana sponsor sebesar Rp. 300.000,- yang
diperoleh dari ketua Yayasan Indo Komputer, Acara tetap berjalan tanpa hambatan
berarti. Sebanyak kurang lebih 40 peserta hadir dari berbagai perguruan tinggi
negeri dan swasta di Purwokerto. Media Promosi yang digunakan pun hanya melalui
pamflet yang ditempelkan di papan informasi kampus-kampus di Purwokerto dan
Adlips Radio Dian Swara.
Meski sebenarnya saat itu masih
belum menemukan passion paling menonjol terkait EO ataupun Jurnalistik,
perjalanan memasuki dunia EO sesungguhnya sudah diambang pintu.
Tepat 3 Bulan sejak dinyatakan
lulus dan Tugas Akhir selesai dengan
nilai B, tantangan sebagai Exhibition Organizer pun datang. Bulan Maret
2008 digelar Pesta Buku Murah Purwokerto, pengalaman pertama menangani pameran
buku nasional dibawah bendera PT. Buka Buku Production. Berbekal sedikit
pengalaman dengan MB productions sebelumnya dan beberapa bimbingan Dosen yang
sudah sangat dekat secara personal, Ibu Poppy Fitrijanti, SH, MA, alumni bond
University Australia ini yang banyak memberikan saran, masukan terkait dengan
pembentukan karakter (character building)
dalam dunia kerja salah satunya.
Meskipun baru mengurusi skup
kecil dalam organisasi pameran, yakni sebagai koordinator acara, secara umum
pameran berlangsung lancar meski masih minim pengunjung, kendala tempat menjadi
faktor utama yang notabene berada didalam kompleks salah satu PT Negeri di
Purwokerto. Berstatus sebagai freelance saat itu, semangat saya begitu membara
dalam menaklukkan setiap gelaran pameran demi pameran. Akhirnya datanglah
kesempatan pertama kalinya saya mengurus hampir keseluruhan proses yang ada di
tubuh organisasi pameran. Sebagai Project Officer Pesta Buku Murah Cilacap 2008
merupakan ajang pertaruhan pertama dalam mengelola proses persiapan sampai
eksekusi. Pameran dipandang sukses, selain menempati gedung yang tidak terlalu
besar, sehingga peserta juga terbatas, namun pengunjung bisa dibilang banyak,
dikarenakan omzet setiap penerbit sesuai dengan target dan harapan diawal.
|
Bersama Tim Buka Buku Cilacap; ki-ka: Fani, Desy, Edy, saya. |
Mulai dari nol dilapangan dan
tanpa buku panduan adalah proses otodidak yang harus dijalankan setiap
eksekutor dan perencana event yang minim pengalaman dan itu saya alami sendiri.
Dari gelaran pameran di Purwokerto dan Cilacap tersebut tantangan berikutnya
sudah menanti untuk bisa menaklukan pameran buku lain yang diselenggarakan di
Jogja, Jawa Tengah, Jawa Timur dan bahkan Sumatera. Banyak cerita dan
pengalaman menarik selama berpetualang dari satu kota ke kota berikutnya dalam
upaya mencapai target pameran yang sudah ditetapkan. Cerita berikutnya terkait
pengalaman-pengalaman menarik akan dibahas dalam episode berikutnya dimana
dunia event organizer secara professional sudah saatnya ditaklukan. J
No comments:
Post a Comment