Sunday, 22 July 2012

Dari kepanitiaan kelas kampus menuju Event Organizer Professional.

Saat menjadi moderator pada talkshow Jurnalistik dengan pembicara dari Harian Radar Banyumas

Menjadi moderator pada Talkshow Jurnalistik dengan pembicara dari harian Radar Cilacap

Memberikan sambutan pada penutupan Pesta Buku Murah Cilacap 2008
Bersama rekan-rekan MB Productions; ki-ka (atas): Fadly, Wita, Rina, Ibu Poppy, Deny

ki-ka (bawah); saya, Novi, Nciz, Yeni, Dian

Menjadi Moderator sendiri dari TA yang digarap, sedangkan pembicara dari Wartawan Senior Media Indonesia, mas Lilik.


Kue Tart 1st Anniversary MB Productions
Purwokerto - Mengingat jarak yang cukup dekat bila ditempuh dari Bumiayu, Purwokerto merupakan kota yang selalu memiliki sejuta kenangan. Dengan menempuh 1 jam perjalanan dari Bumiayu menggunakan Bus umum atau sepeda motor maka sampailah di ibukota kabupaten Banyumas ini. Tahun 2004 Purwokerto belumlah seramai sekarang, hampir identik dengan Jogja, di Purwokerto juga banyak kampus dan bimbel atau tempat kursus yang menjamur. Bila dilihat sekilas bisa saja basis pendidikan di jawa tengah bagian barat akan bertumpu pada Purwokerto sebagai kiblatnya.
Bersama Team Buka Buku Purwokerto; ki-ka: Edy, Niko, Enky, saya, Joel, Choky.
Menerbangkan balon, sbg simbol melepas kebodohan dengan membaca oleh Ka. Dinas Pendidikan Kab. Cilacap, bpk. Tulus Wibowo
Diantara banyaknya Kampus negeri dan swasta, tersebutlah Politeknik Pratama Purwokerto salah satu PTS dimana saya terdaftar sebagai mahasiswa didalamnya. Meski jurusan yang diambil kurang favorit pada saat itu, yakni Manajemen Bisnis, namun saya tetap bersyukur karena melalui prodi tersebut saya dikenalkan dengan dunia Event Organizer melalui dosen pembimbing yang sudah saya anggap ibu sendiri. MB Productions, dengan memiliki visi sebagai Event Organizer professional pertama di tingkatan Perguruan Tinggi pada saat itu, dimulai dengan sayembara logo MB Productions lengkap beserta filosofinya, dibentuknya AD/ART, Peraturan organisasi, dan segala aktivitas yang mulai digerakan dalam serangkaian program kerja organisasi.
Salah satu diantaranya Majalah Dinding ‘Flexible’ dimana pelatihan jurnalistik diterapkan secara otodidak, tentunya dengan arahan Dosen yang memiliki kualifikasi di bidang jurnalistik. Penyelenggaraan event juga mulai direncanakan, seperti; Bazaar Makanan, Fashion, Asssesories, Talkshow Jurnalistik, Malam Inagurasi Kampus, dan masih banyak lagi. Bukan hal yang mudah menggerakan orang-orang didalamnya yang minim pengalaman dibidang event management. Dengan kemauan yang tinggi untuk selalu belajar, maka serangkaian kegiatan yang menjadi program kerja pun dapat dilaksanakan dengan baik, meski masih terdapat beberapa kekurangan dari sisi hasil yang dicapai.
Tepat setahun saya mengelola MB Production sebagai unit kerja Program Studi Manajemen Bisnis yang digadang-gadang sebagai unit usaha mandiri yang berorientasi profitable. Akan tetapi sebagai bagian dari proses yang harus dilewati, dengan tertatih-tatih MB productions mencoba tetap dijalankan dengan sisa-sisa semangat yang ada. Naik turunnya kemauan SDM dan fluktuatifnya spirit yang ada menjadi faktor penghambat dalam mengembangkan MB Productions. Hingga tiba saatnya harus melepas jabatan sebagai ketua organisasi, maka saya pun mulai fokus pada TA (Tugas Akhir). Generasi kedua sebagai penerus roda organisasi dituntut lebih memberdayakan lagi SDM yang ada sehingga menghasilkan karya dan hasil kerja yang bisa dibanggakan.
Talkshow Jurnalistik merupakan tema dari sub judul yang saya ambil sebagai tugas akhir dimana fokus utamanya Public Relations. Mungkin karena obsesi yang tinggi untuk menjadi seorang Jurnalis, sehingga ide merampungkan tugas akhir diambilkan tema Jurnalistik. Tak pelak wartawan Media Indonesia dan Banyumas TV saya undang sebagai pembicara. Hanya dengan bermodalkan dana sponsor sebesar Rp. 300.000,- yang diperoleh dari ketua Yayasan Indo Komputer, Acara tetap berjalan tanpa hambatan berarti. Sebanyak kurang lebih 40 peserta hadir dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Purwokerto. Media Promosi yang digunakan pun hanya melalui pamflet yang ditempelkan di papan informasi kampus-kampus di Purwokerto dan Adlips Radio Dian Swara.
Meski sebenarnya saat itu masih belum menemukan passion paling menonjol terkait EO ataupun Jurnalistik, perjalanan memasuki dunia EO sesungguhnya sudah diambang pintu.
Tepat 3 Bulan sejak dinyatakan lulus dan Tugas Akhir selesai dengan  nilai B, tantangan sebagai Exhibition Organizer pun datang. Bulan Maret 2008 digelar Pesta Buku Murah Purwokerto, pengalaman pertama menangani pameran buku nasional dibawah bendera PT. Buka Buku Production. Berbekal sedikit pengalaman dengan MB productions sebelumnya dan beberapa bimbingan Dosen yang sudah sangat dekat secara personal, Ibu Poppy Fitrijanti, SH, MA, alumni bond University Australia ini yang banyak memberikan saran, masukan terkait dengan pembentukan karakter (character building) dalam dunia kerja salah satunya.
Meskipun baru mengurusi skup kecil dalam organisasi pameran, yakni sebagai koordinator acara, secara umum pameran berlangsung lancar meski masih minim pengunjung, kendala tempat menjadi faktor utama yang notabene berada didalam kompleks salah satu PT Negeri di Purwokerto. Berstatus sebagai freelance saat itu, semangat saya begitu membara dalam menaklukkan setiap gelaran pameran demi pameran. Akhirnya datanglah kesempatan pertama kalinya saya mengurus hampir keseluruhan proses yang ada di tubuh organisasi pameran. Sebagai Project Officer Pesta Buku Murah Cilacap 2008 merupakan ajang pertaruhan pertama dalam mengelola proses persiapan sampai eksekusi. Pameran dipandang sukses, selain menempati gedung yang tidak terlalu besar, sehingga peserta juga terbatas, namun pengunjung bisa dibilang banyak, dikarenakan omzet setiap penerbit sesuai dengan target dan harapan diawal.
Bersama Tim Buka Buku Cilacap; ki-ka: Fani, Desy, Edy, saya.
Mulai dari nol dilapangan dan tanpa buku panduan adalah proses otodidak yang harus dijalankan setiap eksekutor dan perencana event yang minim pengalaman dan itu saya alami sendiri. Dari gelaran pameran di Purwokerto dan Cilacap tersebut tantangan berikutnya sudah menanti untuk bisa menaklukan pameran buku lain yang diselenggarakan di Jogja, Jawa Tengah, Jawa Timur dan bahkan Sumatera. Banyak cerita dan pengalaman menarik selama berpetualang dari satu kota ke kota berikutnya dalam upaya mencapai target pameran yang sudah ditetapkan. Cerita berikutnya terkait pengalaman-pengalaman menarik akan dibahas dalam episode berikutnya dimana dunia event organizer secara professional sudah saatnya ditaklukan. J

No comments:

Post a Comment